WORKSHOP CAPAIAN INVENTARISASI DAN VERIFIKASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI
Jember – Kawasan Taman Nasional Meru Betiri merupakan kawasan hutan lindung yang terletak di Kabupaten Jember dan Banyuwangi. Taman Nasional seluas 58.000 Ha ini memiliki ekosistem asli yang merupakan rumah bagi berbagai flora dan fauna. Pada hari Rabu, 21 Agustus 2024, pengelola menyelenggarakan workshop mengenai capaian inventarisasi dan verifikasi keanekaragaman hayati di Aula Kantor Balai Taman Nasional Meru Betiri, Jl. Sriwijaya No. 53, Jember. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk pengelola taman nasional dari seluruh Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup, perguruan tinggi, dan instansi terkait lainnya. Koordinator Program Studi Tadris Biologi, Dr. Wiwin Maisyaroh, M.Si. turut serta dalam kegiatan ini, bersama dengan sejumlah pakar dan pengelola taman nasional.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan Taman Nasional Meru Betiri serta memaparkan capaian inventarisasi flora dan fauna di kawasan tersebut. Lima narasumber yang diundang untuk memberikan materi adalah Nur Kholiq, S.Hut., Adi Sucipto, S.P., Nur Rohmah Syarif, S.Si., M.P., Puji Firmansyah, dan Ketut Efendi, S.P. Para narasumber ini memaparkan hasil-hasil yang telah dicapai dalam upaya konservasi dan pelestarian keanekaragaman hayati di Taman Nasional Meru Betiri.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri, Nuryadi, S.Hut., M.P., yang menekankan pentingnya upaya berkelanjutan dalam pengelolaan keanekaragaman hayati. Pemaparan materi oleh para narasumber dilakukan dalam dua sesi. Mereka menyajikan data dan temuan terkait inventarisasi macan tutul (Panthera madus melas), banteng (Bos javanicus javanicus), elang jawa (Nisaetus bartelsi), penyu hijau (Chelonia midas), dan bunga bangkai (Rafflesia arnoldi).
Salah satu kabar menggembirakan yang diungkap dalam workshop ini adalah peningkatan populasi macan tutul di Taman Nasional Meru Betiri yang terus stabil dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan keberhasilan upaya konservasi yang dilakukan oleh pihak taman nasional. Selain itu, berbagai temuan penting lainnya terkait flora dan fauna juga dipresentasikan, memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi keanekaragaman hayati di kawasan ini.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong upaya konservasi yang lebih efektif dan berkelanjutan di seluruh taman nasional di Indonesia. Melalui pemaparan capaian dan diskusi yang dilakukan, diharapkan pengelola taman nasional dan instansi terkait dapat mengadopsi strategi-strategi yang telah terbukti efektif dalam pengelolaan keanekaragaman hayati. (RFD)
