TADRIS BIOLOGI UIN KHAS JEMBER SUKSES GELAR SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 3 DAN REVIEW KURIKULUM TAHUN 2024
UIN KHAS Jember - Program Studi Tadris Biologi UIN KHAS Jember sukses menggelar seminar nasional pendidikan biologi ke-3 dan review kurikulum Prodi tahun 2024 pada Jumat 14 Juni 2024, bertempat di Aula Gedung T lantai 2 FTIK UIN KHAS Jember dengan narasumber Prof. Dr. Ibrohim, M.Si. dari Universitas Negeri Malang dan dihadiri oleh 30 peserta. Kegiatan seminar nasional ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan prodi Tadris Biologi UIN KHAS Jember dengan mengusung tema “Reformulasi Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal Menuju Pendidikan yang Bermutu dan Berdaya Saing”. Kesesuaian tema seminar yang bertepatan dengan agenda perumusan kurikulum prodi 2024, maka Tadris Biologi sekaligus mengadakan review kurikulum untuk tahun 2024.
Acara diawali dengan sambutan koordinator prodi sekaligus moderator yaitu Dr. Wiwin Maisyaroh, M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Wiwin Maisyaroh, M.Si. menyampaikan bahwa seminar dan review kurikulum ini merupakan kegiatan guna meningkatkan mutu dan kualitas prodi. “Kami mengangkat tema besar mengenai kurikulum sehingga dua kegiatan ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk reformulasi kurikulum prodi. Tim kurikulum prodi telah menyusun draft kurikulum yang akan dibedah hari ini. Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar. Kami mengundang mahasiswa, alumni, dan pengguna/ sekolah untuk bisa sharing ide dan gagasan terkait kurikulum. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan masukan untuk kurikulum prodi yang lebih baik”, ungkapnya.
Acara kemudian dilanjutkan sambutan Dekan FTIK UIN KHAS Jember Dr. H. Abdul Mu'is, S.Ag., M.Si sekaligus membuka acara. Dekan menyampaikan pentingnya kurikulum prodi dan kegiatan review kurikulum. “Kurikulum merupakah ruh pendidikan pada program studi. Sebaik apapun fasilitas yang diberikan dalam pendidikan namun jika kurikulumnya tidak bagus maka semua itu tidak akan berarti, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, kurikulum menjadi sangat penting. Kurikulum harus disusun sesuai dengan ke-khas-an prodi. Salah satu kegiatan dalam penyusunan kurikulum adalah review kurikulum” jelasnya. Dr. H. Abdul Mu'is, S.Ag., M.Si juga berharap tim pengembangan kurikulum prodi dapat lebih intens bekerja dan berdiskusi sehingga menghasilkan kurikulum yang dibutuhkan mahasiswa dan bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas. Selanjutnya acara ditutup dengan doa dan dimulailah kegiatan seminar nasional pendidikan biologi 3.
Materi seminar yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ibrohim, M.Si. yaitu terkait bagaimana kurikulum mulai dari ruang lingkup hingga cara menyusun kurikulum. Dalam penjelesannya, beliau menyampaikan bahwa kurikulum yang disusun prodi merupakan sebuah jalur yang dilalui mahasiswa. Jika jalur tersebut tidak dibangun dengan benar maka mahasiswa akan kehilangan arah. “Sesuai dengan sambutan Dekan FTIK bahwa kurikulum itu merupakan ruh pendidikan atau blueprint. Kurikulum dapat membantu mahasiswa menyelesaikan studi, sehingga lulusannya akan dapat menyelesaikan masalah di kehidupan. Oleh karena itu, kurikulum harus dirancang dengan seksama”, jelasnya.
Prof. Dr. Ibrohim, M.Si. juga menjelaskan bahwa dapat terbagi menjadi dua yaitu kurikulum formal dan kurikulum instruksional. Kurikulum formal yaitu dokumen tertulis yang berisi tentang visi misi, profil lulusan, bahan kajian, capaian pembelajaran lulusan (Learning Outcomes), hingga deskripsi matakuliah. Kurikulum formal ini dibuat oleh prodi dan tim dan disahkan oleh fakultas dalam hal ini dekan atau universitas/ rektor. Sedangkan kurikum instruksional yaitu dokumen Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang disusun oleh dosen matakuliah. “Kurikulum formal adalah dokumen yang disusun prodi dan disahkan oleh dekan atau rektor yang diturunkan ke kurikulum instruksional yang dibuat oleh dosen, sehingga menghasilkan pengalaman belajar atau hasil belajar. Oleh karena itu, kurikulum bukan hal yang tunggal”, jelasnya.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai CPL, BK,p roses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan prodi. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang mampu mendorong mahasiswa menjadi cerdas dan mampu menyelesaikan permasalahan. “Kurikulum juga seyogyanya merupakan media komunikasi prodi dengan masyarakat”, tambahnya.
Setelah acara seminar berakhir, acara dilanjutkan dengan review kurikulum. Dalam review kurikulum prodi, Prof. Dr. Ibrohim, M.Si. lebih menfokuskan untuk membedah draft kurikulum yang telah disusun tim pengembangan kurikulum prodi. Prof. Dr. Ibrohim, M.Si. menitik beratkan bahwa profil lulusan harus memiliki kekhasan prodi yang tidak dimiliki oleh prodi lain yang sama di universitas lain. “Jika belum bisa menjadi yang terbaik, maka jadilah yang pertama” terangnya. (Penulis: HM; Editor: RFD)