Mahasiswa Tadris Biologi Melakukan Eksplorasi Biodiversitas dan Konservasi di KHDTK UIN KHAS Jember
Lumajang_Mahasiswa Tadris Biologi angkatan 2022 (semester 5) UIN KHAS Jember melaksanakan Praktikum Lapang Terpadu di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UIN KHAS Jember, yang berlokasi di Senduro Lumajang pada 10-11 Desember 2024. Praktikum ini diikuti oleh 97 mahasiswa, 5 dosen pengampu mata kuliah Biosistematika Hewan, Biosistematika Tumbuhan, dan Biokonservasi diantaranya yaitu Dr. Husni Mubarok, Bayu Sandika M.Si., Imaniah Bazlina Wardani, M.Si., Heni Setyawati, M.Pd., dan Dr. Wiwin Maisyaroh, 1 asisten praktikum, serta 5 mahasiswa semester 7 yang tengah mempersiapkan penelitian skripsi di kawasan tersebut.
Praktikum gabungan ini bertujuan untuk mengobservasi keanekaragaman hayati di tiga tipe landuse, yaitu pertanian sayur, kebun campuran (mixed garden), dan koridor. Peserta berhasil mengidentifikasi berbagai spesies serangga penyerbuk seperti kupu-kupu dari famili Nymphalidae dan Pieridae, lebah, serta kumbang. Selain itu, tumbuhan spermatophyta, pteridophyta, lumut, dan jamur juga berhasil diobservasi. Kegiatan ini juga melibatkan wawancara dengan masyarakat sekitar untuk memahami pandangan mereka terhadap keberadaan KHDTK sebagai kawasan konservasi.
Koordinator Program Studi Tadris Biologi, Dr. Wiwin Maisyaroh, M.Si., dalam wawancara, menyampaikan bahwa praktikum ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami konsep biodiversitas dan konservasi. “Kawasan KHDTK UIN KHAS Jember memiliki keanekaragaman hayati, sehingga sangat cocok untuk menjadi laboratorium alam. Kami berharap mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu dalam observasi langsung. Terlebih UIN KHAS Jember merupakan satu-satunya PTKIN di Jawa Timur yang memiliki KHDTK” ujar Dr. Wiwin.
Lebih lanjut, Dr. Wiwin menambahkan bahwa kegiatan ini juga melatih mahasiswa untuk memahami peran ekosistem dalam kehidupan masyarakat sekitar. “Wawancara dengan warga menjadi salah satu kegiatan penting, karena mahasiswa belajar bagaimana sebuah kawasan konservasi tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Selama kegiatan, peserta bermalam di Bumi Perkemahan Glagah Arum yang terletak di depan KHDTK. Dengan koordinasi yang baik, seluruh rangkaian acara berlangsung lancar. Mahasiswa merasa antusias dan mendapat banyak wawasan baru, terutama dalam penggunaan alat-alat seperti lup, mikroskop portabel, dan aplikasi pendukung identifikasi flora dan fauna.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman mahasiswa tentang pentingnya konservasi, sekaligus mempererat hubungan antara dunia akademik dan masyarakat sekitar KHDTK. Dr. Wiwin menutup wawancara dengan harapan, “Semoga kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk melahirkan penelitian-penelitian unggulan dari mahasiswa Tadris Biologi yang mampu berkontribusi bagi pelestarian lingkungan.” (HM)